Penyebab dan Gejala Usus Buntu
06:52
Add Comment
Penyebab dan Gejala Usus Buntu - Usus buntu atau apendik, adalah organ yang berbentuk seperti kantong kecil sebesar ujung jari, yang terhubung dengan usus besar dan terletak disebelah kanan perut kita. Sementara itu apendisitis adalah sebutan untuk penyakit yang menginfeksi usus buntu, dimana organ ini menjadi bengkak, meradang, dan berisi nanah. Kondisi apendisitis ini adalah kondisi yang serius, dan harus secepatnya mendapat penanganan medis – bahkan pada kondisi yang parah diperlukan operasi untuk menghilangkan usus buntu. Sebab jika tidak segera dioperasi, apendisitis bisa semakin meradang, dan pada akhirnya bisa pecah, sehingga menumpahkan isi cairan yang bisa menularkan penyakit kedalam rongga perut. Hasil akhirnya, bisa menyebabkan kondisi yang disebut dengan peritonitis, yaitu infeksi serius pada lapisan atau selaput rongga perut(peritoneum), yang bisa berakibat fatal jika tak ditangani segera dan diobati secara serius. Peritonitis ini akan menyebabkan usus menjadi tersumbat, dan penderita menjadi tak bisa buang air besar dan mengalami demam tinggi bahkan sok.
Sekilas
Belum ada yang tahu betul, apa fungsi sesungguhnya dari apendik ini, akan tetapi studi terbaru mengatakan bahwa kegunaan usus buntu mungkin adalah tempat bagi bakteri baik, yang bekerja untuk membantu pencernaan dan melawan bakteri jahat. Walaupun sebenarnya itu adalah salah satu bagian dari organ dalam dari tubuh kita, namun kita masih bisa hidup walaupun tanpanya. Lalu kenapa orang bisa menderita sakit usus buntu atau apendisitis?..
Penyebab :
Apendisitis bisa terjadi karena diawali dengan tersumbatnya usus buntu ini seringkali oleh benda yang terbawa makanan, oleh kotoran yang keras, yang kemudian menyebabkan infeksi yang menyebabkan pembengkakan. Sakit usus buntu bisa mempengaruhi segala golongan usia, namun yang paling sering adalah menimpa orang dengan rentang usia 10 hingga 30 tahun. Para ilmuwan dari University of Calgary, Kanada, menemukan keterkaitan antara polusi tinggi dan kasus usus buntu yang lebih tinggi.
Gejala :
Agar bisa menghindarkan dari kondisi yang lebih serius, dan mencegah tidakan medis yang lebih besar, maka mengenali gejala awal adalah sangat penting. Dengan demikian, jika mengalami gejalanya yang mungkin mengarah ke apendisitis, sebaiknya memeriksakan diri ke dokter secepatnya. Gejala awalnya adalah rasa sakit yang terjadi di semua daerah perut, namun kemudian rasa sakit tersebut menjadi lebih didefinisikan di perut bawah sebelah kanan.
Jika seseorang mengalami gejala demikian, dan rasa sakit yang semakin parah, sebaiknya periksa kedokter, dan tidak menundanya dengan pemberian obat-obatan penghilang rasa sakit yang beli dari toko. Separuh dari penderita usus buntu mengalami gejala yang tidak khas, rasa sakit bisa terasa di berbagai tempat di tubuh. Sementara itu, gejalanya juga mungkin serupa dengan kondisi lain seperti sakit batu ginjal, kehamilan etopik, atau infeksi saluran kemih. Jadi, secepatnya periksa kedokter merupakan langkah yang paling baik, sekaligus untuk memastikan gejala dan cepat mendapat pertolongan.
Tips:
Negara dengan kasus penyakit usus buntunya lebih rendah, masyarakatnya cenderung lebih banyak yang memasukkan makanan kaya serat dalam diet mereka, dibandingkan dengan negara-negara lain. Dengan demikian bisa diasumsikan bahwa diet yang tinggi serat bisa membantu mengurangi potensi mengembangkan usus buntu.Teorinya adalah, dengan diet serat tinggi, maka kotoran akan menjadi lebih lunak, sehingga akan kecil kemungkinannya untuk bisa menyumbat usus buntu, menyebabkan infeksi, dan yang pada akhirnya menyebabkan apendisitis.
Sekilas
Belum ada yang tahu betul, apa fungsi sesungguhnya dari apendik ini, akan tetapi studi terbaru mengatakan bahwa kegunaan usus buntu mungkin adalah tempat bagi bakteri baik, yang bekerja untuk membantu pencernaan dan melawan bakteri jahat. Walaupun sebenarnya itu adalah salah satu bagian dari organ dalam dari tubuh kita, namun kita masih bisa hidup walaupun tanpanya. Lalu kenapa orang bisa menderita sakit usus buntu atau apendisitis?..
Baca Juga
Penyebab dan gejala usus buntu
Penyebab :
Apendisitis bisa terjadi karena diawali dengan tersumbatnya usus buntu ini seringkali oleh benda yang terbawa makanan, oleh kotoran yang keras, yang kemudian menyebabkan infeksi yang menyebabkan pembengkakan. Sakit usus buntu bisa mempengaruhi segala golongan usia, namun yang paling sering adalah menimpa orang dengan rentang usia 10 hingga 30 tahun. Para ilmuwan dari University of Calgary, Kanada, menemukan keterkaitan antara polusi tinggi dan kasus usus buntu yang lebih tinggi.
Agar bisa menghindarkan dari kondisi yang lebih serius, dan mencegah tidakan medis yang lebih besar, maka mengenali gejala awal adalah sangat penting. Dengan demikian, jika mengalami gejalanya yang mungkin mengarah ke apendisitis, sebaiknya memeriksakan diri ke dokter secepatnya. Gejala awalnya adalah rasa sakit yang terjadi di semua daerah perut, namun kemudian rasa sakit tersebut menjadi lebih didefinisikan di perut bawah sebelah kanan.
- Rasa sakit yang terasa bertambah parah
- Terasa semakin sakit jika batuk atau bersin
- Mual, muntah, serta diare
- Hilang nafsu makan
- Tidak bisa buang gas atau kent*t
- Demam tinggi
- Mengalami sembelit
Jika seseorang mengalami gejala demikian, dan rasa sakit yang semakin parah, sebaiknya periksa kedokter, dan tidak menundanya dengan pemberian obat-obatan penghilang rasa sakit yang beli dari toko. Separuh dari penderita usus buntu mengalami gejala yang tidak khas, rasa sakit bisa terasa di berbagai tempat di tubuh. Sementara itu, gejalanya juga mungkin serupa dengan kondisi lain seperti sakit batu ginjal, kehamilan etopik, atau infeksi saluran kemih. Jadi, secepatnya periksa kedokter merupakan langkah yang paling baik, sekaligus untuk memastikan gejala dan cepat mendapat pertolongan.
Tips:
Negara dengan kasus penyakit usus buntunya lebih rendah, masyarakatnya cenderung lebih banyak yang memasukkan makanan kaya serat dalam diet mereka, dibandingkan dengan negara-negara lain. Dengan demikian bisa diasumsikan bahwa diet yang tinggi serat bisa membantu mengurangi potensi mengembangkan usus buntu.Teorinya adalah, dengan diet serat tinggi, maka kotoran akan menjadi lebih lunak, sehingga akan kecil kemungkinannya untuk bisa menyumbat usus buntu, menyebabkan infeksi, dan yang pada akhirnya menyebabkan apendisitis.
0 Response to "Penyebab dan Gejala Usus Buntu"
Post a Comment
Terima kasih telah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar Anda yang Sopan Dibawah ini :